MAJENE – Masyarakat Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, mengkritik kualitas pengerjaan proyek rehabilitasi ruang kelas di SDN 1 Sasende yang tengah berlangsung.
Proyek ini didanai oleh APBD 2024 dengan anggaran sebesar Rp. 725 juta. Namun, berbagai keluhan muncul terkait kualitas pengerjaan yang dianggap tidak sesuai standar teknis. Warga meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Majene segera turun tangan untuk mengawasi jalannya proyek tersebut.
Proyek yang dikerjakan oleh CV. Aisyah Putri Permata ini meliputi rehabilitasi ruang kelas dan perabot sekolah. Sejak awal pelaksanaan, warga menemukan beberapa kejanggalan, seperti ketiadaan papan proyek dan gambar kerja sebagai panduan bagi pekerja.
“Saya lihat gambar kerja tidak tersedia, jadi pekerja seperti bekerja tanpa pedoman,” ungkap seorang warga, Rabu 23 Oktober 2024.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terkait transparansi dan potensi penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Warga juga menemukan bahwa beberapa spesifikasi teknis tidak dipatuhi, seperti penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai standar. Misalnya, tebal beton dan ukuran besi tulangan pada bagian ringbalk tidak memenuhi ketentuan.
“Diameter besi yang dipakai lebih kecil dari standar, dan ini sangat mengkhawatirkan dari sisi kekuatan bangunan,” tambah warga lain.
Selain itu, warga juga mengkritik kurangnya alat pelindung diri (APD) bagi para pekerja di lapangan. Mereka tidak dilengkapi dengan helm, sepatu, maupun sarung tangan, yang menyalahi standar keselamatan kerja dalam proyek konstruksi.
Warga menilai bahwa rehabilitasi SDN 1 Sasende harus dilakukan dengan hati-hati karena menyangkut kualitas pendidikan. Gedung sekolah yang tidak kokoh bisa membahayakan siswa dan guru yang beraktivitas di dalamnya. Selain itu, pemborosan anggaran akibat pengerjaan yang tidak memenuhi standar perlu dihindari.
Masyarakat mendesak Kejari Majene untuk segera melakukan pengawasan ketat terhadap proyek ini dan menindak tegas bila ditemukan pelanggaran.
Masyarakat berharap agar Kejari Majene segera menanggapi keluhan mereka dengan mengirimkan tim inspeksi ke lapangan. Pengawasan ketat diperlukan untuk memastikan proyek ini selesai dengan kualitas yang baik dan memenuhi standar teknis, demi masa depan pendidikan anak-anak di daerah tersebut.


